Kamis, 22 September 2011

Pengukuran Sudut Horisontal

Dalam pengukuran poligon, sudut yang digunakan ialah sudut yang mempunyai putaran searah jarum jam, jika anda membuat sudut 90 º berlawanan arah jarum jam maka sudut yang dihasilkan adalah 270 º (sesuai dengan arah jarum jam). Cara pengukuran sudut dilakukan seperti gambar di bawah ini :
Pertama bidik target 1,
Set 0 º pada bacaan horisontalnya
Setelah itu bidik target 2
Catat bacaan Horisontalnya
Sudut yang dibentuk dari gambar di atas adalah hasil pengurangan dari bacaan target 2 dikurangi bacaan target 1, jika pada bacaan target 2 sebesar 270 º00’30” maka sudut yang di hasilkan adalah 270 º00’30” - 00 º00’00” = 270 º00’30” (dikarenakan bacaan target 1 diset nol derajat) Ulangi sampai 2 atau 3 kali dengan set bacaan horizontal yang berbeda di target 1, (contoh : 30 º, 90 º). Pengulangan ini bertujuan untuk memperkecil kesalahan dan mengindari human error atau salah pencatatan.

Selain itu gunakan bacaan luar biasa dan biasa, ( satu sesi atau satu seri), langkahnya : Sudut biasa
• Bidik target 1,
• Set Nol pada bacaan horisontalnya, jangan lupa dicatat,
• Bidik target 2 dan catat bacaannya,
Sudut Luar Biasa
• Putar 180 derajat baik vertikal ataupun secara harisontal,
• Kembali bidik target 2, tanpa mengubah hasil bacaan horisontalnya,
• Catat hasil bacaan di target 2, Hasil bacaan di target 2 seharusnya memiliki selisih kurang lebih 180 derajat dengan bacaan target 2 saat pengukuran sudut biasa
• Setelah itu kembali bidik ke target 1, catat hasil bacaannya

Hal ini dinamakan 1 Sesi, mempunyai 2 besaran sudut (Biasa dan Luar biasa), hal ini untuk menghindari efek kesalahan pada alat, untuk pengecekannya dapat di lihat selisih antara bacaan awal dan akhir pada target 1 ataupun 2, seharusnya selisih tidak terlalu jauh di angka 180 derajat. Ulangi hal ini dalam pengukuran poligon setidaknya 2 atau 3 sesi.

Contoh pencatatan hasil pengukuran beserta penghitungan perataannya

Pada kolom “Rata rata Sudut Horisontal” merupakan hasil pengurangan bacaan target 2 dikurangi bacaan target 1 sedangkan pada baris paling bawah sendiri di kolom yang sama adalah perataan sudut horizontal. Sedangkan pada rata rata jarak datar adalah perataan jarak hasil pengukuran. Jadi setiap kali kita mendirikan alat data yang kita dapat adalah 2 jarak antara alat dan kedua target serta satu sudut yang membentuk di tempat berdiri alat dengan kedua target.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar