Minggu, 17 Februari 2013

kumpulan quote ajib part 1

mungkin beberapa tulisan ini sudah banyak anda baca maupun anda dengar tapi dalam kesempatan ini TS ingin sekedar berbagi beberapa quote yang menurut TS sederhana tapi dalam maknanya :)

"Inget gak ada manusia yang sempurna, gak ada manusia yang bisa cium sikunya sendiri,makanya jangan sombong jadi orang"

"Kalo Lo dilahirkan dari keluarga miskin itu salah ortu lo, tapi kalo mati miskin, itu GOBLOKnya lo"

"God, if i can't have what i want. .  then make me want what i have. . "

"Pria dihargai dari apa yang dikatakannya lebih baik menjadi pria jika tidak dapat menepati kata-katamu"

" Kamu cukup menjadi bodoh selama 3 menit, daripada kamu diam saja dan tetap menjadi bodoh selamanya"

" Aku telah mengawali hidupku dengan menangis, dan akan kuakhiri hidupku dengan membuat banyak orang menangis untukku "

Walopun cuman copas-mencopas sebenarnya masih banyak gan yang mau ane share ke agan sekalian, tapi mungkin lebih baik dipahami dan diresapi sedikit-demi sedikit daripada langsung segudang tapi hanya dibaca sepintas

"gw bukan orang pintar, tetapi gw terlalu lama berada dalam suatu masalah "- Albert Einstein

KKL part 1

Berhubung TS lagi bingung mau nulis apa dan berhubung ini lagi musim sibuk-sibuknya ngurus KKL yaudah TS menghubung-hubungkan yang bisa dihubungkan sehingga muncul  tulisan ini

Kuliah Kerja Lapangan

KKl merupakan salah satu mata kuliah di Teknik Geodesi Undip (dan mungkin hampir di semua jurusan di setiap universitas di negeri ini) yang mewajibkan mahasiswanya untuk berhura-hura dan menghabiskan duit dalam kedok untuk "menambah wawasan dan pengalaman kerja". Meskipun tidak dipungkiri memang dalam pelaksanaanya terdapat banyak pelajaran yang bisa diambil (ecieh haha).

Untuk angkatan kami Geodetic engineering '10, pelaksanaan KKl itu sendiri dilaksanakan tanggal 24 Februari - 3 Maret 2013 dengan tujuan Semarang - Bali - Lombok - Sumbawa dimana peserta terdiri dari 130 mahasiswa dan 4 dosen yang dibagi kedalam 4 bis. Untuk kunjungan perusahaan kami memasuki total 10 perusahaan dengan 14 proyek yang dibagi secara terpisah untuk masing-masing bis.

Nah mulai dari sinilah uniknya kisah perjalanan kami dibandingkan teman-teman dari jurusan lain dimana waktu keberangkatan kami yang berbeda-beda padahal tempat kunjungan dan waktu kunjungan sama! haha.

Bagaimana itu bisa terjadi??
tunggu chapter selanjutnya gan!!!
nyahaha :D

Sabtu, 16 Februari 2013

Aktif lagi

akhirnya setelah sekian lama ga buka blog ini, hati ini tergerak juga untuk mulai menulis lagi haha, yah semoga saja blog ini bisa berjalan terus walopun ga kontinyu, Amin

Minggu, 15 April 2012

engineer di mata wanita


Mengapa Anda harus menikah dengan seorang Engineer dan buka kepada lulusan Hukum, Manajemen, Seni atau Kedokteran. Engineer memiliki tiga keunggulan berbeda dibandingkan lulusan lainnya.


Keuntungan 1: Secure Lifestyle


Seorang Engineer dapat menyediakan Anda dengan hidup yang terjamin. Diumur 27 tahun, seorang Engineer mungkin memiliki pekerjaan, terhormat stabil yang memberikan dia penghasilan yang tinggi untuk memiliki mobil, berinvestasi, memiliki kehidupan yang nyaman, dan menikah dan membeli rumah juga.


Lulusan Hukum masih bekerja sebagai magang di firma hukum rendah.

Sebagian besar lulusan manajemen baru saja gagal pada rencana bisnis pertama mereka.

Para lulusan seni masih mencari pekerjaan.

Lulusan sekolah kedokteran masih tinggal di rumah sakit.


Keuntungan 2: Unmatchable industriousness


Seorang Engineer akan mendedikasikan sejumlah waktu dan usaha untuk mengerti Anda. Engineer benar-benar bekerja sangat keras untuk memahami pekerjaan mereka. Anda dapat percaya bahwa mereka benar-benar akan berusaha sangat keras untuk mengerti wanita juga, seperti bagaimana mereka memahami pekerjaan mereka, sekali mereka percaya bahwa Anda adalah pasangan yg tepat untuknya. Jadi, walaupun mereka tidak mengerti awalnya, mereka akan terus berusaha. Bahkan jika mereka masih tidak mengerti, mereka akan mengetahui metode yang tepat untuk membuat Anda senang (misalnya membeli cincin berlian = bernilai 1 minggu kebahagiaan). Begitu mereka mengetahui formula rahasianya, mereka hanya akan terus mengulanginya sehingga hasil yang diinginkan muncul.


Tidak seperti Pengacara yang akan berdebat dengan Anda.

Sarjana Manajemen yang akan mencoba untuk mengendalikan pengeluaran Anda,

Sarjana Seni Rupa akan merubah banyak “perubahan” diri anda.

Dan lulusan sekolah kedokteran yang akan mengoperasi Anda.


Dan apakah kau tahu?, bahwa itu benar-benar sangat mudah untuk membuat Engineer percaya bahwa Anda adalah pasangan yg tepat baginya. Katakan bahwa Anda seperti salah satu proyek mereka dan mereka akan menjadi ketagihan kepada Anda selamanya.


Advantage 3: Never ever betray your trust


Mari pertama-tama saya memberi tahu Anda apa yang salah dengan lulusan yang lain.


Para pengacara akan berbohong tentang segala sesuatu.

Lulusan Manajemen akan menipu uang Anda.

Para lulusan seni akan main mata, dan

Anda mungkin hanya terlihat seperti mayat untuk lulusan sekolah kedokteran.


Seorang Engineer terlalu sibuk dalam pekerjaannya, apalagi untuk berselingkuh ?!?, dia tidak punya waktu untuk itu teman..., dia terlalu bodoh untuk berbohong kepada Anda tentang itu.


Kesimpulan:


Oleh karena itu, seorang Engineer adalah pacar yang paling aman yang pernah Anda akan temukan - cukup kaya, akan terus berusaha untuk memahami dan menyenangkan Anda, tidak memiliki waktu untuk berselingkuh, dan terlalu bodoh untuk berbohong kepada Anda. plus mereka lebih keren dibandingkan yang lain bukan?

Kamis, 06 Oktober 2011

PETA RBI


peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta peta

Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:
Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:
  • Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan sebagainya
  • Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dan sebagainya
  • Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
  • Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya
  • Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan jembatan
  • Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa
  • Tema 7: Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung dan sebagainya

Berikut adalah indeks, data ketersediaan, dan tahun pembuatan peta RBI dalam skala 1:250.000, 1:50.000, 1: 25.000, dan 1:10.000
Peta RBI skala 1:250.000 (download resolusi tinggi, 549 KB)
Peta RBI skala 1:50.000 (download resolusi tinggi, 668 KB)
Peta RBI skala 1:25.000 (download resolusi tinggi, 623 KB)
Peta RBI skala 1:10.000 (download resolusi tinggi, 647 KB)

Kamis, 29 September 2011

Datum yang digunakan di Indonesia

Datum Genuk
Bidang hitungan yang digunakan adalah permukaan ellipsoid Bessel 1841 yang mempunyai dimensi sebagai berikut
Setengah sumbu panjang (a) = 6377397.155 m
Pegepengan (f) = 1/299.15
Datum Moncong Lowe
Datum Gunung Serindu
Datum Indonesia 1974 (DI’74)
Speroid / ellipsoid yang diadopsi ialah SNI (Speroid Nasional Indonesia), yaitu suatu modifikasi (pembulatan parameter) ellipsoid GRS’67 (Geodetic Reference System 1967). Parameter parameter ellipsoid SNI ialah :
Setengah sumbu panjang (a) = 6378160.000 m
Pegepengan (f) = 1/298.247
Datum Indonesia 1995 (DI’95) = WGS’84
Parameter parameter dari datum Indonesia 1995 ini sama dengan parameter parameter datum WGS 84, yang mirip parameter GRS 80 (Geodetic Reference System 1980), yaitu sistem referensi Geodesi yang diperkenalkan oleh international Association of Geodesy (IAG) pada tahun 1979. Adapun parameter parameter yang diakai untuk pendefinisian dari datum DI95 adalah Subarya dan Matindas, 1995) :
Setengah sumbu panjang (a) = 638137.000 m
Setengah sumbu pendek (b) = 6356752.3142 m
Pegepengan (f) = 1/298.257223563

Navigasi dan Junggle Survival


NAVIGASI DARAT
Navigasi adalah ilmu yag mempelajari menentukan posisi dan arah perjalanan baik pada peta maupun pada kondisi yang sebenarnya. Kemampuan dalam membaca,memahami peta,menggunakan alat navigasi serta kemampuan dalam menganalisa perjalanan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki penggiat alam bebas.
1. PETA
adalah gambaran 2 dimensi permukaan bumi yang diproyeksikan pada bidang datar dengan skala tertentu.
- Jenis Peta berdasarkan penggunaan
1) Peta Dasar : Dibuat untuk membuat peta turunan, perencanaan maupun pengembangan wilayah. Umumnya menggunakan peta topografi
2) Peta Tematik : Menyajikan isi dan untuk kepentingan tertentu dengan menggunakan peta dasar untuk meletakan info tematiknya
Bagian – Bagian Peta
*Judul Peta, bagian yang menyatakan identitas peta. Pada peta BAKOSURTANAL meliputi Judul Peta (biasanya merupakan nama daerah adminsist ratif, tempat terkenal dll) , Skala, Nomor Lembar Peta, Nama Lembar dan Edisi / terbitan. Sistem Penomoran Peta perlu diketahui untuk membantu dalam mencari peta tertentu.
* Letak Peta dan Diagram Lokasi Petunjuk Letak Peta, menunjukan nomor dan nama lembar peta terhadap peta sekelilingnya. Biasanya dalam bentuk matrikini berukuran 3 x 3.
* Lokasi, menunjukan letak peta pada ara yang lebih luas
* Sistem Referensi, terdiri dari sistem proyeksi, sistem grid, datum horizontal, datum vertikal, satuan tinggi dan selang kontur
* Pembuat dan Penerbit Peta
* informasi Nama dan Nomor Lembar Peta
*Legenda, merupakan petunjuk tanda atau simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna dan deskribsi
*Keterangan Riwayat Peta
*Petunjuk Pembacaan Koordinat
· Pembagian Daerah Administrasi
*Skala
* Singkatan / Kesamaan Arti
* Utara Sebenarnya, Utara Grid, Utara Magnetik
- Sistem Koordinat
Adalah titik yang terbentuk berdasarkan sistem sumbu yaitu dari perpotongan garis koordinat horizontal / absis dan vertikal / ordinat yang terdapat dipeta. Koordinat peta berguna untuk menunjukan suatu posisi pada permukaan bumi di peta. Pada penyebutan, garis mendatar diinformasikan terlebih dahulu lalu garis tegak. Garis Koordinat ini membagi peta dalam kotak – kotak (karvak). Sistem Koordinat yang lazim digunakan yaitu :
1) Geografi (Geographical Coordinat)
Menyatakan posisi suatu titik dalam satuan derajat , menit , dan detik dari garis lintang (Utara dan Selatan) dan bujur (Barat dan Timur)
2) Grid / UTM (Grid Coordinat)
Menyatakan posisi suatu titik dalam ukuran jarak (meter) dari perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinalt(y) pada koordinat grid sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan. Penyebutan dengan koordinat grid dapat dilakukan dengan 4 Angka, 6 Angka, atau 8 Angka.
- Arah Utara
* Utara Sebenarnya / Utara Geografi (Truth North / Geographical North, US / TN) diberi simbol * , arah utara yang ditunjukan garis bujur (meridian) dan menuju ke kutub utara bumi atau titik pertemuan garis bujur bumi.
* Utara peta / Utara Grid (Grid North, UP / GN) diberi simbol GN, arah utara yang ditunjukan garis koordinat tegak peta ke arah atas
* Utara magnetik (Magnetic North, UM) diberi simbol T (anak panah separuh) , arah utara yang ditunjukan jarum kompas menuju kutub utara magnetik bumi
- Iktilaf
* Iktilaf Peta / Konvergensi Meredian, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara peta
* Iktilaf Magnetik / Deklinasi, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara magnetik
* Iktilaf Utra Peta – Utara Magnetik / Deviasi, merupakan sudut yang dibentuk utara peta dengan utara magnetis
- Variasi Magnetik,
yaitu perbedaan besarikhtilaf magnetik pada waktu yang berlainan. Jika variasi magnetis ini bertambah maka disebuti Increase dan jika berkurang maka disebut Decrease.
- Kontur
garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik- titik yang memiliki ketinggian yang sama sehingga dapat mengetahui bentuk medan yang sebenarnya (menunjukan ketinggian, perbedaan ketinggian, kemiringan, proyeksi 3D). Terdapat istilah penting :
* Interval Kontur, jarak tegak 2 garis kontur yang berdekatan / elevasi vertikal antara 2 buah garis kontur yang berdekatan.
Rumus : Interval kontur = 1/2000 x skala peta
Namun rumus ini tidak selamanya dapat digunakan karena garis kontur pada daerah terjal berbeda dengan daerah landai
1. sifat-sifat garis kontur
a. Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila disebut secara khusus untuk hal-hal tertentu seperti kawah.
b. Garis kontur tidak akan pernah berpotongan
c. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatan dua garis kontur tersebut berubah-ubah.
d. Daerah datar mpunyai kontur yang jarang-jarang, sedangkan daerah terjal atau curam mempunyai garis kontur yang rapat.
e. Garis kontur tidak akan pernah bercabang.
f. Punggung gunung atau bukit terlihat di peta sebagai rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” yang ujung melengkungnya menjauhi puncak.
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke arah puncak.
h. Garis kontur berbentuk kurva tertutup.
i. Garis ketinggian pembantu, menyatakan ketinggian antara (tengah-tengah) antara dua garis yang berurutan.
2. Menentukan ketinggian suatu tempat
Untuk menentukan suatu ketinggian pada peta, yaitu dengan cara melihat interval kontur pada peta dan lalu hitung ketinggian tempat yang ingin diketahui. Memang ada perkiraan umum yaitu : interval kontur = 1/200 skala peta. Tetapi perkiraan ini biasanya tidak selalu benar. Beberapa peta topografi keluaran Direktorat Geologi Bandung aslinya berskala 1 : 50.000 (interval kontur 25 m), tetapi kemudian diperbesar menjadi berskala 25.000 dengan kontur interval yang tetap 25 m. Dalam misi SAR gunung hutan misalnya, sering kali suatu diperbesar dengan cara di fotocopy untuk ini interval kontur peta tersebut haruslah tetap dituliskan.
Sering peta yang dikeluarkan oleh Bakorsutanal (1 : 50.000) membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 250 m (kontur tebal untuk ketinggian 750, 1000, 1250 m dan seterusnya) atau setiap selang sepuluh kontur.
Peta yang dikeluarkan oleh AMS (Army Map Service) yang berskala 1 : 50.000, membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 100 m. Misalnya : 100,200,300 m dan seterusnya.
Peta yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Bandung tidak seragam ketentuan garis konturnya. Dari informasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada ketentuan khusus dan seragam untuk menentukan garis kontur tebal.
Bila ketinggian garis kontur tidak dicantumkan, maka untuk mengetahui ketinggian suatu tempat haruslah dihitung dengan cara sebagai berikut :
a. Cari dus titik yang berdekatan yang harga ketinggiannya diketahui (tercantum).
b. Hitung selisih ketinggian antara kedua titik tersebut hitung berapa kontur yang terdapat diantara keduanya (jangan menghitung garis kontur yang sama harganya bila kedua titik terpisah oleh lembah).
c. Dengan mengetahui selisih ketinggian dua titik tersebut dan mengetahui juga jumlah kontur yang terdapat, dapat dihitung berapa interval konturnya (harus merupakan bilangan bulat).
d. Lihat kontur terdekat dengan salah satu titik ketinggian. Bila kontur terdekat itu berada diatas titikmaka harga kontur itu lebih besar dari titik ketinggian itu. Bila kontur berada dibawah maka harganya lebih kecil. Hitung harga kontur terdekat itu yang harus merupakan kelipatan dari harga interval kontur yang telah diketahui dari point (c).
Lakukanlah perhitungan diatas sampai merasa yakin harga yang didapat untuk setiap kontur benar, cantumkan harga beberapa kontur pada peta anda (kontur 1000, 1.250, 1,500 dan seterusnya) agar mudah mengingatnya.
Titik Ketinggian
* Tinggi Mutlak adalah tinggi yang diukur dari pemukaan laut, merupakan standarisasi
pengukuran. Tinggi mutlak digunakan untuk menentukan tinggi sebenarnya dari permukaan laut
* Tinggi Nisbi adalah tinggi yang diukur dari tempat dimana bendaitu berada, biasanya diukur dari permukaan tanah.
* Titik Triangulasi adalah titik atau tanda yang merupakan pilar / tonggak yang menyatakan tinggi mut lak suatu tempat dari permukaan laut . Titik ini digunakan oleh jawatan topografi untuk menentukan tinggi suatu tempat atau letak suatu tempat dalam pengukuran secara ilmu pasti pada waktu pembuatan peta.
2. Kompas
 Adalah alat penunjuk arah, yaitu arah utara magnetis bumi yang disebabkan oleh sifat kemagnetisannya. Karena sifatini, maka dalam penggunaannya jauhkan kompas dari pengaruh benda-benda yang terbuat dari baja atau besi, karena akan menyebabkan penunjukkan yang salah pada jarumnya.
* Kompas Orienteering
* Kompas Bidik(Kompas Prisma)
3. Protactor
adalah alat yang digunakan untuk menentukan koordinat pada peta topografi dengan system koordinat Grid / UTM (Grid Coordinat).
4. Altimeter
adalah alat yang digunakan untuk menentukan kaetinggian suatu tempat yang diukur dari permukaan laut(mdpl)

4. GPS (Global Position System)
Adalah bagian dari sistem radio navigasi berbasis satelit yang secara terus-menerus mentransmisikan informasi dalam bentuk kode, sehingga memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi / posisi, ketinggian, kecepatan dan waktu dengan mengukur jarak kita dengan satelit.
Lebih dalam mengenai topik ini dapat dilihat pada tulisan Global Positioning System.
5. Pengetahuan dasar Navigasi Darat
5.1. Sudut
Adalah besaran selisih derajat yang dibentuk oleh 2 buah garis, dimana yung satu menuju ke utara magnetis dan yang lain menuju ke sasaran.
1) Sudut Azimuth
Sudut mendatar yang besarnya dihitung sesuai dengan arah jarum jam dari arah utara. Azimuth ditujukkan untuk menentukan arah di medan atau di peta, melakukan pengecekkan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tsb adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan kita
2) Sudut Back Azimuth
Sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikkan. Cara menghitung nya : Jika azimuth lebih dari 180º, maka back azimuth sama dengan azimuth dikurangi 180º. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya sama dengan 180º ditambah azimuth.
6. Orientasi Medan
Adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya atau menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya. Sebelum Memulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda- tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta dengan pencocokan bentuk puncakan, sungai, desa dll. Jadi minimal diketahui secara kasar posisi. Orientasi medan ini berfungsi untuk meyakinkan perkiraan posisi anda adalah benar.
Langkah-langkah orientasi Medan:
1) Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda- tanda medan yang menyolok.
2) Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya
3) Cari tanda- tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda- tanda medan tersebut di peta.
4) Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5) Ingat tanda- tanda tersebut, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
7. Cross Bearing Technic :
a. Resection
 Yaitu menentukan posisi dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Langkah-langkah melakukan resection:
1) Lakukan orientasi medan
2) Cari objek / titik yang mudah dikenali pada medan sebenarnya dan pada peta, minimal 2 buah
3) Bidik tanda- tanda medan tersebut dari posisi saat ini (azimuth)
4) Hitung hasil backazimuth, tarik garis lurus dari titik acuan tersebut
5) Lakukan langkah 2 – 4 pada titik acuan lain
6) Perpotongan garis yang ditarik dari back azimuth titik acuan tersebut adalah posisi kita dipeta.
b. Intersection
Yaitu menentukan posisi suatu titik (benda) pada peta dengan menggunakan 2 atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan dan dipeta. Langkah- langkah melakukan intersection adalah:
1) Lakukan orientasi medan dan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
2) Bidik obyek yang kita amati
3) Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
4) Bergerak ke posisi lain dan lakukan langkah 1-3
5) Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud. Semakin banyak titik bidik untuk menarik garis perpotongan, semakin akurat hasil yang didapatkan. Sudut terbaik antara titik bidik untuk melakukan intersection adalah 900
8. Interpretasi dan Analisa Peta Topografi Sebelum melakukan perjalanan untuk memahami kondisi medan sebenarnya berdasarkan informasi pada peta sehingga dapat digunakan sebagai asumsi awal dalam penyusunan rencana perjalanan. Interpretasi dan analisa peta ini dapat dilakukan dari :
a. Informasi dasar peta,
seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta, lokasi daerah dan titik ekstrim seperti perkampungan (nama daerah, nama jalan, nama sungai, nama gunung dan bentukan alam lain), perpotongan sungai, jalan, ketinggian suatu titik, kerapatan kontur berdasarkan pemahaman tentang sifat kontur yang dapat digunakan untuk memperkirakan jarak dan waktu tempuh, karakter medan / kemiringan (terjal / landai), vegetasi, dll.
b. Tanda Medan
Melakukan analisa bentuk kontur yang tergambar pada peta untuk mendapatkan gambaran medan sebenarnya. Mengenali tanda medan ini dapat dilakukan berdasarkan sifat garis kontur yaitu :
1) Perbedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang dinyatakan dalam satuan meter (biasanya tertera pada setiap peta topografi)
2) kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali untuk kawah
3) antar kontur tidak akan saling berpotongan, kecuali berhimpit pada lembah yang sangat curam dimana terdapat air terjun
4) kontur yang bebentuk seperti huruf V dari pusat kontur merupakan punggungan dan yang berbentuk seperti huruf V terbalik dari pusat kontur adalah lembahan.
5) Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut.
6) Makin rapat kontur, menunjukkan daerah yang makin terjal/curam.
7) Saddle adalah daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
8) Pass adalah celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
9) Bentukan sungai dapat terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian tingkat kontur, biasanya terdapat pada lembahan dan namanya tertera mengikuti alur sungai.
Dalam kondisi sebenarnya, sering kali teknik cross bearing tidak selalu dapat dilakukan seperti karena faktor cuaca atau tidak terlihatnya titik ekstrim yang dapat dijadikan acuan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam kondisi seperti ini adalah dengan melakukan analisa dan interpretasi peta untuk kemudian dapat dibandingkan hasilnya dengan medan sekitar, serta merunutnya dari titik awal perjalanan.
Oleh karena itu, biasakan untuk mempelajari, menandai dan melakukan sebanyak mungkin analisa medan selama perjalanan serta melakukan cross check perkiraan awal tadi dengan fakta yang didapatkan dilapangan. Semakin banyak kita mengetahui tanda – tanda medan yang dilalui, semakin memahami pula kita tentang sifat dan tingkat kesulitan medan tersebut yang akan sangat berguna selama melakukan perjalanan dan dalam situasi darurat.
Namun, Navigasi darat merupakan ilmu praktis, yang hanya dapat terasah jika dipraktekkan langsung dilapangan. Pemahaman mengenai teori dan konsep hanyalah membantu untuk memahami ilmu navigasi, tetapi tidak menjamin kemampuan navigasi darat seseorang.
Sebelum melakukan perjalanan tentukan terlebih dahulu posisi kita berada kemudian tentukan posisi target perjalanan kita di dalam peta dan kemudian carilah sudut dari titik awal perjalanan di dalam peta ke titik akhir perjalanan. sudut ini nantinya berguna untuk acuan arah perjanan kita.